Monday, July 20, 2009

6. SEANDAINYA AKU TAHU

Setelah aku selesai berjabatan tangan dengan semua. Termasuk kedua mertuaku. Saya berdiri saja menunggu istriku selesai berjabatan tangan dan minta izin pada kedua orang tuanya atau mertuaku. Ketika Len dipeluk ayahnya, aku mulai melihat wajah Len mulai memerah. Rona merah di wajahnya nampak jelas karena istriku memang sangat putih.
Ketika Len menjabat tangan ibunya, lalu meledaklah tangisnya dengan sekeras kerasnya. Aku yakin dari sejak selesai acara menasehati, ia sudah merasa perpisahan dengan kedua orang tuanya semakin dekat. Dan ketika di depan ibunya saat ini, ia menangis sepuas puasnya. Len memeluk ibunya dengan seerat eratnya. Banyak orang yang terharu melihatnya. Semua orang maklum karena ini merupakan kali terakhir bersama ayah dan ibunya. Isak tangis sama sama ada pada mertuaku dan istriku. Mertuaku mungkin bersedih melepas kepergian anaknya.
Begitu istri saya Len, mungkin ia merasa sedih dengan perpisahan dengan orang tuanya, mungkin ia takut akan pergi bersama suaminya ke dalam keluarga suaminya yang sama sekali belum dikenalnya dengan baik. Hanya kemungkinan saja saya tulis. Sayapun tak tahu dengan sebenarnya kenapa istriku menangis saat kepergian kami ini. Sekali lagi hanya kemungkinan saja. Memang sayapun tak punya kesempatan untuk bertanya. Andainya saya bisa bertanya, saya akan menjawabnya. Saya akan menjawab keraguannya. Saya tak ingin
bila istriku menangis. Saya mencintainya. Saya menyayanginya. Saya tak ingin istriku bersedih. Tapi sayang, saya tak punya waktu untuk bertanya. Saya hanya melihat suasana kesedihan itu perlahan harus berlalu karena jalannya waktu. Akhirnya saya membiarkannya menangis. Tak ada yang bisa kulakukan. Toh aku tahu bahwa aku mencintainya. Aku mengajaknya untuk hidup bersama untuk membangun rumah tangga. Aku akan melindunginya penuh cinta. Aku menyerahkan hidupku padanya. Aku menerimanya apa adanya. Kurasa itu sudah cukup sebagai alasan bahwa aku menyayanginya dengan sepenuh hati.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment