Friday, July 24, 2009

18. MENYANYIKAN LAGU IWAN FALS

Di saat asyik asyiknya menonton biduan yang asyik menyanyi, tiba tiba di antara tamu, banyak juga yang meminta agar pengantin dulu yang membawakan lagu. Ketika kudengar seseorang meminta demikian, mulanya saya diam saja. Yakin bahwa dia akan jadi diam karena tak ada yang memperdulikan. Tapi begitu bertambah orang yang mendengarnya, rupanya semakin banyak jadinya yang mengusulkan kami untuk bernyanyi. Saya sebenarnya suka ikut bergabung dengan mereka pemain music itu. tapi para tetamu mengusulkan kami untuk bernyanyi. Semakin kutolak malah semakin banyak yang mengusulkan. Sehingga akhirnya tak terelakkan. Saya dan Len akhirnya berdiri dari kursi pelaminan kami. Micropon kami terima secepatnya. Lagu kami mufakatkan apa yang kira kira sama sama bisa kami nyanyikan. Akhirmya kami menyanyi juga bersama sama di depan tamu kami. Sesuatu yang tidak begitu kesenangi pada hari itu, ternyata menjadi suatu kenangan yang indah yang tak dapat dilupakan. Betapa indah kenangannya ketika kami bernyanyi bersama. Betapa bangga saya bisa bernyanyi bersama dengan orang yang paling kuinginkan untuk menjadi istriku. Saat itu saya dan istri menyanyikan lagu Iwan Fals berjudul Kemesraan.
Begini lyric lagunya.
Suatu hari.
Dikala kita duduk ditepi pantai.
Dan memandang
Ombak di lautan yang kian menepi.
Burung camar
terbang bermain di derunya air.
Suara alam ini, hangatkan jiwa kita.
Sementara
sinar surya perlahan mulai tenggelam.
Suara gitarmu
mengalunkan melody tentang cinta.
Ada hati, membara dan erat bersatu.
Getar seluruh jiwa
tercurah saat itu.
Reff:
kemesraan ini, janganlah cepat berlalu.
Kemesraan ini, ingin ku kenang selalu.
Hatiku damai
jiwaku tentram di sampingmu.
Hatiku damai
jiwaku tentram bersamamu.

Begitu indah suasana itu. Tak kan bisa terlupa sampai akhir dunia. Semoga perkawinan kami akan abadi selama lamanya.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment