Thursday, July 23, 2009

16. GAMBAR PENGANTIN

Di saat persandingan belum selesai, gadis gadis sekitar rumah ayahku masih saja terus menyanyikan lagu lagu cinta untuk kami. Saya membiarkan saja waktu berlalu. Tak kudesak agar persandingan dipersingkat waktunya ataupun diperpanjang. Bahkan karena lamanya persandingan itu, pengawal pengantin pria dan pengawal pengantin wanita sudah lebih dahulu bubar. Kebetulan pengawal kami dalam persandingan ini adalah Imam dan Ika. Imam adalah anak kakakku yang bungsu sedangkan Ika adalah putri kakakku yang sulung. Mereka juga telah turut serta dalam persandingan kami tadi. Sekarang mereka juga sudah menanggalkan baju merahnya budaya ayahku. Kini hanya aku dan Len yang masih terus disandingkan.
Lalu setelah jarum jam sudah menunjukkan pulul 1.30, kami sudah berhenti disandingkan. Saya dan Len dibawa ke ruangan muda mudi. Diperkenalkan dengan mereka dan di ruangan itulah kami menikmati makan siang bersama naulibulung atau para gadis sekitar rumah ayahku.
Seusai makan, kami disuruh lagi untuk besanding buat melaksanakan upa upa. Kami diupa upa dengan kepala kambing jantan yang telah dibakar. Nasi berwarna kuning beserta kepala kambing yang dibakar, itulah yang diangkat ke atas kepala kami. Dengan menyebut 'upa... Upa upa... Upa...' petugas adat itu mengangkat dan mengelilingkan kepala kambing itu di atas kepalaku dan istriku. Beginilah suasananya di sore itu.
Sehabis melakukan acara upa upa, kami segera diphoto di pelaminan. Sangat sering diphoto. Kadang kami diphoto berduaan. Kadang bersama ayah, ibu, semua saudara lainnya. Ya, hampir sama seperti ketika berada di kampung mertuaku. Kami terus diphoto dengan semua kerabat dekat kami. Silih berganti berdatangan datang ke samping kami. Demikianlah kira kira gambaran pesta kami di sore hari ini. Semuanya akhirnya selesai diphoto dengan busana pengantin itu. Di saat inilah pengambilan gambar perkawinan kami yang ada terpajang di dinding rumah mertuaku.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment